Jumat, 12 Oktober 2012

serpihan kata-kata tangisan jiwa


“TANGISAN JIWA”

“TANGISAN JIWA”


Ribuan kata tak akan mampu menuturkan duka yang kualami
Jutaan rasa tak akan mampu melukiskan lara hati yang kurasa
Ratusan purnama tak akan mampu menggantikan hari-hariku yang telah lalu.
Dimana bahagia pernah menghampiriku ketika ia bersamaku….bersama menentang badai, bersama menatap matahari..bersama mengintip malam.
Luka mampu kubalut, kesedihan kujadikan rona dalam hidup, derita dan tangis kuubah menjadi irama jiwaku….saat bersamanya!!!!!

Tapi sekarang ia pergi…bersama angin mengembara…terbang jauh.
Dan aku tak pernah tahu apakah ada niatnya untuk kembali bersamaku mengarungi lautan duka dan sungai airmata.
Ia adalah matahari hidupku….hidupku gelap tanpanya
Ia adalah purnama hidupku…hidupku kelam tanpanya
Ia adalah lagu jiwaku…jiwaku hampa tanpanya


Gemericik air sudah tak mampu kudengar
Sejuknya angin sudah tak mampu kurasa
Hangatnya mentari sudah tak mampu kunikmati
Aku buta dalam penglihatanku
Aku kaku dalam duniaku
Aku mati dalam jiwaku
Ia telah pergi…mewujudkan keinginannya…mencapai impiannya..menembus malam…menantang matahari…menguji kekuatannya..meninggalkanku seorang diri…
Ia telah pergi..membawa semua cintaku…semua asaku
Tak pernah kuduga ia tega meninggalkanku dalam dunia ciptaanya
Ia ajak aku kedunia yang baru…yang membuatku bagaikan seorang dewi kebahagiaan yang dipenuhi aroma cinta.


Dewi malam pernah tertunduk malu manatap sinar wajahku
Matahari pernah takluk dikakiku manatap pesona jiwaku
Burung-burung membisu menyaksikan keceriaanku mengalahkan ribuan syair cinta yang dialunkan seoarang bidadari
Rusna latifah: Tapi itu hilang dalam semalam…ketika kurasakan ia kan meninggalkanku…tanpa kata-kata…
Dan ia benar-benar telah meninggalkankau karena cintanya…
Ia enggan membawaku..ia campakkan aku kembali keduia nyata yang dipenuhi duka..derita dan air mata.


Kebahagiaanku kurasa bagaikan sembilu
Keceriaanku bagaikan gerhana
Tak ada yang dapat kunikmati tanpanya…aku adalah orang pertama yang berenang dalam genangan airmataku..dan aku tahu ini tak ada akhir..
Bahkan aku ragu apakah Tuhanku mampu mengakhiri lukaku..deritaku…tanpa kematian jiwaku…

Ribuan kata tak akan mampu menuturkan duka yang kualami
Jutaan rasa tak akan mampu melukiskan lara hati yang kurasa
Ratusan purnama tak akan mampu menggantikan hari-hariku yang telah lalu.
Dimana bahagia pernah menghampiriku ketika ia bersamaku….bersama menentang badai, bersama menatap matahari..bersama mengintip malam.
Luka mampu kubalut, kesedihan kujadikan rona dalam hidup, derita dan tangis kuubah menjadi irama jiwaku….saat bersamanya!!!!!

Tapi sekarang ia pergi…bersama angin mengembara…terbang jauh.
Dan aku tak pernah tahu apakah ada niatnya untuk kembali bersamaku mengarungi lautan duka dan sungai airmata.
Ia adalah matahari hidupku….hidupku gelap tanpanya
Ia adalah purnama hidupku…hidupku kelam tanpanya
Ia adalah lagu jiwaku…jiwaku hampa tanpanya


Gemericik air sudah tak mampu kudengar
Sejuknya angin sudah tak mampu kurasa
Hangatnya mentari sudah tak mampu kunikmati
Aku buta dalam penglihatanku
Aku kaku dalam duniaku
Aku mati dalam jiwaku
Ia telah pergi…mewujudkan keinginannya…mencapai impiannya..menembus malam…menantang matahari…menguji kekuatannya..meninggalkanku seorang diri…
Ia telah pergi..membawa semua cintaku…semua asaku
Tak pernah kuduga ia tega meninggalkanku dalam dunia ciptaanya
Ia ajak aku kedunia yang baru…yang membuatku bagaikan seorang dewi kebahagiaan yang dipenuhi aroma cinta.


Dewi malam pernah tertunduk malu manatap sinar wajahku
Matahari pernah takluk dikakiku manatap pesona jiwaku
Burung-burung membisu menyaksikan keceriaanku mengalahkan ribuan syair cinta yang dialunkan seoarang bidadari
Rusna latifah: Tapi itu hilang dalam semalam…ketika kurasakan ia kan meninggalkanku…tanpa kata-kata…
Dan ia benar-benar telah meninggalkankau karena cintanya…
Ia enggan membawaku..ia campakkan aku kembali keduia nyata yang dipenuhi duka..derita dan air mata.


Kebahagiaanku kurasa bagaikan sembilu
Keceriaanku bagaikan gerhana
Tak ada yang dapat kunikmati tanpanya…aku adalah orang pertama yang berenang dalam genangan airmataku..dan aku tahu ini tak ada akhir..
Bahkan aku ragu apakah Tuhanku mampu mengakhiri lukaku..deritaku…tanpa kematian jiwaku…

0 komentar:

Posting Komentar